l A. ILMU SOSIAL DASAR
Pengertian Ilmu Sosial Dasar (inggris:social science) atau ilmu pengetahuan sosial dasar
(inggris:social studies) adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek
yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan
seni dan humaniora karena menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari
manusia, termasuk metoda kuantitatif dan kualitatif. Istilah ini juga termasuk
menggambarkan penelitian dengan cakupan yang luas dalam berbagai lapangan meliputi
perilaku dan interaksi manusia pada masa kini dan masa lalu. Berbeda dengan ilmu sosial
secara umum, IPS tidak memusatkan diri pada satu topik secara mendalam melainkan
memberikan tinjauan yang luas terhadap masyarakat.
(inggris:social studies) adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek
yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan
seni dan humaniora karena menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari
manusia, termasuk metoda kuantitatif dan kualitatif. Istilah ini juga termasuk
menggambarkan penelitian dengan cakupan yang luas dalam berbagai lapangan meliputi
perilaku dan interaksi manusia pada masa kini dan masa lalu. Berbeda dengan ilmu sosial
secara umum, IPS tidak memusatkan diri pada satu topik secara mendalam melainkan
memberikan tinjauan yang luas terhadap masyarakat.
Ilmu sosial Dasar, dalam mempelajari aspek-aspek masyarakat secara subjektif,
intersubjektif, dan objektif atau struktural, sebelumnya dianggap kurang ilmiah
bila dibandingkan dengan ilmu alam. Namun sekarang, beberapa bagian dari ilmu sosial
telah banyak menggunakan metoda kuantitatif. Demikian pula, pendekatan interdisiplin
dan lintas disiplin dalam penelitian sosial terhadap perilaku manusia
serta faktor sosial dan lingkungan yang mempengaruhinya telah membuat
banyak peneliti ilmu alam tertarik pada beberapa aspek dalam metodologi ilmu sosial.Penggunaan metoda kuantitatif dan
kualitatif telah makin banyak diintegrasikan dalam studi tentang tindakan manusia serta
implikasi dan konsekuensinya.
intersubjektif, dan objektif atau struktural, sebelumnya dianggap kurang ilmiah
bila dibandingkan dengan ilmu alam. Namun sekarang, beberapa bagian dari ilmu sosial
telah banyak menggunakan metoda kuantitatif. Demikian pula, pendekatan interdisiplin
dan lintas disiplin dalam penelitian sosial terhadap perilaku manusia
serta faktor sosial dan lingkungan yang mempengaruhinya telah membuat
banyak peneliti ilmu alam tertarik pada beberapa aspek dalam metodologi ilmu sosial.Penggunaan metoda kuantitatif dan
kualitatif telah makin banyak diintegrasikan dalam studi tentang tindakan manusia serta
implikasi dan konsekuensinya.
Didalam Ilmu Sosial Dasar ini ada beberapa yang mempelajari didalamnya yang terbagi
menjadi 10 bagian, diantaranya;
menjadi 10 bagian, diantaranya;
Cabang-cabang utama dari ilmu sosial dasar adalah:
· Antropologi, yang mempelajari manusia pada umumnya, dan khususnya antropologi budaya, yang mempelajari segi kebudayaan masyarakat.
· Geografi, yang mempelajari lokasi dan variasi keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi.
· Pendidikan, yang mempelajari masalah yang berkaitan dengan belajar, pembelajaran, serta pembentukan karakter dan moral.
Ilmu sosial dasar tidak merupakan gabungan dari ilmu social dasar yang dipadukan,
karena ilmu social dasar tidak memiliki objek dan metode ilmiah tersendiri dan juga ia
tidak mengembangkan suatu penilitian sebagaimana suatu disiplin ilmu seperti
ilmu-ilmu social diatas.
Ilmu sosial dasar merupakan suatu bahan studi atau program pekerjaan yang khusus
dirancang untuk kepentingan atau pengerjaan yang di Indonesia diberikan
diperguruan tinggi.
karena ilmu social dasar tidak memiliki objek dan metode ilmiah tersendiri dan juga ia
tidak mengembangkan suatu penilitian sebagaimana suatu disiplin ilmu seperti
ilmu-ilmu social diatas.
Ilmu sosial dasar merupakan suatu bahan studi atau program pekerjaan yang khusus
dirancang untuk kepentingan atau pengerjaan yang di Indonesia diberikan
diperguruan tinggi.
l B. LATAR BELAKANG
Banyaknya kritik sistem pendidikan diperguruan tinggi oleh para cendekiawan. Mereka
berpendapat bahwa sistem pendidikan yang berlangsung masih berbau kolonial dan
merupakan warisan sistem pendidikan pemerintah Belanda yaitu kelanjutan dari
politik “balas budi / etische politick” (oleh Conrad Theodore van Deventer) sistem
pendidikan tersebut bertujuan menghasilkan tenaga terampil untuk menjadi
“tukang” yang mengisi birokrasi mereka dibidang administrasi, perdagangan, tehnik
dan keahlian lain dalam tujuan eksploitasi (pemerasan) kekayaan negara.
berpendapat bahwa sistem pendidikan yang berlangsung masih berbau kolonial dan
merupakan warisan sistem pendidikan pemerintah Belanda yaitu kelanjutan dari
politik “balas budi / etische politick” (oleh Conrad Theodore van Deventer) sistem
pendidikan tersebut bertujuan menghasilkan tenaga terampil untuk menjadi
“tukang” yang mengisi birokrasi mereka dibidang administrasi, perdagangan, tehnik
dan keahlian lain dalam tujuan eksploitasi (pemerasan) kekayaan negara.
Sedangkan tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan tidak hanya
menjadi tukang saja tetapi diharapkan mempunyai tiga jenis kemampuan yaitu personal,
akademis dan kemampuan profesional.
menjadi tukang saja tetapi diharapkan mempunyai tiga jenis kemampuan yaitu personal,
akademis dan kemampuan profesional.
a. Kemampuan Personal (kemampuan kepribadian)
Dengan kemampuan ini tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga
menunjukkan sikap dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, mengenal
dan memahami nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan,kenegaraan (pancasila) serta
memiliki pandangan luas serta kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi
masyarakat Indonesia.
Dengan kemampuan ini tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga
menunjukkan sikap dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, mengenal
dan memahami nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan,kenegaraan (pancasila) serta
memiliki pandangan luas serta kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi
masyarakat Indonesia.
b. Kemampuan Akademik
Adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tertulis,
menguasai peralatan analisa, mampu berpikir logis, kritis, sistematis dan analitis.
Memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah
yang dihadapi serta mampu menawarkan altematif pemecahannya.
Adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tertulis,
menguasai peralatan analisa, mampu berpikir logis, kritis, sistematis dan analitis.
Memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah
yang dihadapi serta mampu menawarkan altematif pemecahannya.
c. Kemampuan Professional
Adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Tenaga ahli
diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam
bidang profesinya.
Adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Tenaga ahli
diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam
bidang profesinya.
l C. RUANG LINGKUP
Bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan 3 golongan :
1. Kenyataan-kenyataan social yang ada dalam masyarakat, yang secara
bersama-sama merupakan masalah social tertentu.
bersama-sama merupakan masalah social tertentu.
2. Konsep-konsep social atau pengertian-pengertian tentang kenyataan
kenyataan social dibatasi pada konsep dasar atau elementer
saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah social
yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial.
kenyataan social dibatasi pada konsep dasar atau elementer
saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah social
yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial.
3. Masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam
berbagai kenyataan-kenyataan social yang antara yang satu dengan yang
lainnya berbeda.
berbagai kenyataan-kenyataan social yang antara yang satu dengan yang
lainnya berbeda.
Berdasarkan bahan kajian seperti yang disebut diatas, dapat dijabarkan lebih lanjut
ke dalam pokok bahasan dan sub pokok bahasan, untuk dapat di operasionalkan.
ke dalam pokok bahasan dan sub pokok bahasan, untuk dapat di operasionalkan.
Ilmu Sosial Dasar terdiri dari 8 Pokok Bahasan, dari kedelapan pokok bahasan
tersebut maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari
dan memahami adanya :
tersebut maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari
dan memahami adanya :
1. Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan
perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
2. Masalah individu, keluarga dan masyarakat.
3. Masalah pemuda dan sosialisasi.
4. Masalah hubungan warga Negara dan Negara.
5. Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
6. Masalah masyarakat perkitaan dan pedesaan.
7. Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan Integrasi.
8. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan
kesejahteraan masyarakat.
kesejahteraan masyarakat.
l D. TUJUAN ILMU SOSIAL DASAR
1. Mahasiswa memiliki kesiapan untuk menekuni dunia keilmuan.
2. Mahasiswa bisa mengerti dan memahami prinsip filsafaat ilmu sebagai
landasan mengerti dan memahami berbagai fenomena sosial kontemporer.
landasan mengerti dan memahami berbagai fenomena sosial kontemporer.
3. Mahasiswa mampu memahami berbagai konsep ilmu sosial yang akan
digunakan sebagai instrumen memetakan segala problematika sosial
kemasyarakatan.
digunakan sebagai instrumen memetakan segala problematika sosial
kemasyarakatan.
l E. MASALAH SOSIAL
Masalah yang dihadapi tidaklah sama, disebabkan karena perbedaan tingkat
perkembangan kebudayaan masyarakat dan keadaan lingkungan alam. Masalah
tersebut dapat berupa sosial, politik, moral dll. Yang membedakan masalah ini
ada hubungannya dengan nilai moral dan pranata sosial.
perkembangan kebudayaan masyarakat dan keadaan lingkungan alam. Masalah
tersebut dapat berupa sosial, politik, moral dll. Yang membedakan masalah ini
ada hubungannya dengan nilai moral dan pranata sosial.
1. Menurut masyarakat, segala sesuatu yang menyangkut kepentingan
umum adalah masalah sosial.
umum adalah masalah sosial.
2. Menurut para ahli, suatu kondisi yang terwujud dalam masyarakat
berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang menimbulkan kekacauan.
berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang menimbulkan kekacauan.
Masalah sosial muncul sejak peradaban manusia karena dianggap mengganggu
kesejahteraan hidup. Dan membuat masyarakat untuk mengedintifikasi, menganalisa
cara untuk mengatasinya.
kesejahteraan hidup. Dan membuat masyarakat untuk mengedintifikasi, menganalisa
cara untuk mengatasinya.
ISD menyajikan pemahaman mengenai hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan
masalahnya dengan menggunakan kerangka pendekatan. Dengan menggunakan
kacamata obyektif berarti, konsep dan teori yang berhubungan dengan hakikat manusia
dan masalahnya telah dikembangkan dalam ilmu sosial dan digunakan. Sedangkan
menurut kacamata subyektif masalah yang dibahas akan dikaji menurut perspektif
masyarakat yang bersangkutan.
masalahnya dengan menggunakan kerangka pendekatan. Dengan menggunakan
kacamata obyektif berarti, konsep dan teori yang berhubungan dengan hakikat manusia
dan masalahnya telah dikembangkan dalam ilmu sosial dan digunakan. Sedangkan
menurut kacamata subyektif masalah yang dibahas akan dikaji menurut perspektif
masyarakat yang bersangkutan.
² Paradigma
Paradigma adalah kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang sebagai
titik tolak pandangannya sehingga akan membentuk citra subjektif seseorang mengenai
realita dan akhirnya akan menentukan bagaimana seseorang menanggapi realita itu.
titik tolak pandangannya sehingga akan membentuk citra subjektif seseorang mengenai
realita dan akhirnya akan menentukan bagaimana seseorang menanggapi realita itu.
contoh: Menganalisis mitos dengan menggunakan paradigma fungsional:
1. Mengambil data untuk diproses dlam paradigma dalam sebuah cerita mitos.
2. Menganalisis langkah ini yang pertama adalah mengambil ceriteme
ceriteme yang terdapat dalam mitos tersebut.
ceriteme yang terdapat dalam mitos tersebut.
3. Kesimpulan dari analisis yang harus dilakukan adalah mengambil data
yang penting untuk di jadikan referensi sebagai bukti dari mitos tersebut.
yang penting untuk di jadikan referensi sebagai bukti dari mitos tersebut.
² Teori
Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan
diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena.
Sehingga bisa
dikatakan bahwa suatu teori adalah suatu kerangka kerja konseptual untuk
mengatur pengetahuan dan menyediakan suatu cetak biru untuk melakukan
beberapa tindakan selanjutnya.
diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena.
Sehingga bisa
dikatakan bahwa suatu teori adalah suatu kerangka kerja konseptual untuk
mengatur pengetahuan dan menyediakan suatu cetak biru untuk melakukan
beberapa tindakan selanjutnya.
contoh: Fisika
Teori Archimedes yang mengatakan bahwa apabila sebuah benda sebagian atau
seluruhnya terbenam kedalam air, maka benda tersebut akan mendapat gaya tekan
yang mengarah keatas yang besarnya sama dengan berat air yang dipindahkan oleh
bagian benda yang terbenam tersebut.
seluruhnya terbenam kedalam air, maka benda tersebut akan mendapat gaya tekan
yang mengarah keatas yang besarnya sama dengan berat air yang dipindahkan oleh
bagian benda yang terbenam tersebut.
² Konsep
Konsep adalah merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan secara
abstrak suatu objek. Melalui konsep, diharapkan akan dapat menyederhanakan
pemikiran dengan menggunakan satu istilah.
abstrak suatu objek. Melalui konsep, diharapkan akan dapat menyederhanakan
pemikiran dengan menggunakan satu istilah.
contoh: Konsep Training
Materi Hari Pertama, 25 Oktober 2012
09.00 : A. Memahami Peserta Anda
1. Prinsip pembelajaran orang dewasa
2. Whole Brain Approach: Reptil, Sistem Limbik & Neokorteks
3. Preferensi belajar: Auditory, Visual, Kinestetik
4. Prinsip pembelajaran kreatif
10.45 : B. Membangun Kredibilitas
1. Bahasa Tubuh & Kualitas Suara
2. Posture, Gesture, Ekspresi Wajah
3. Energi, Volume, Artikulasi, Kecepatan, Intonasi
4. Role Play
² Prinsip
Prinsip adalah merupakan petunjuk arah layaknya kompas. Sebagai petunjuk
arah, kita bisa berpegangan pada prinsip–prinsip yang telah disusun dalam menjalani hidup tanpa harus kebingungan
arah karena prinsip bisa memberikan arah dan tujuan yang jelas pada setiap
kehidupan kita. Seorang leader atau pemimpin yang baik adalah seorang
pemimpin yang berprinsip. Karena seorang pemimpin yang berprinsip pasti akan
terarah dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin.
arah, kita bisa berpegangan pada prinsip–prinsip yang telah disusun dalam menjalani hidup tanpa harus kebingungan
arah karena prinsip bisa memberikan arah dan tujuan yang jelas pada setiap
kehidupan kita. Seorang leader atau pemimpin yang baik adalah seorang
pemimpin yang berprinsip. Karena seorang pemimpin yang berprinsip pasti akan
terarah dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin.
contoh: Prinsip kerja sama
Prinsip kerja sama adalah prinsip yang mengatur apa yang harus dilakukan oleh
peserta tutur agar percakapannya terdengar koheren. Menurut Rustono
(1999:53) penutur yang tidak memberikan kontribusi terhadap koherensi
percakapan sama dengan tidak mengikuti prinsip kerja sama.
peserta tutur agar percakapannya terdengar koheren. Menurut Rustono
(1999:53) penutur yang tidak memberikan kontribusi terhadap koherensi
percakapan sama dengan tidak mengikuti prinsip kerja sama.
² Fakta
Fakta adalah suatu informasi yang bersifat nyata atau benar-benar terjadi.
Fakta disertai dengan bukti yang mendukung kebenarannya.
Fakta disertai dengan bukti yang mendukung kebenarannya.
contoh: Olahraga
Fakta olahraga telah dibuktikan bahwa setiap orang mempunyai keinginan untuk
selalu sehat, dimana olahraga tersebut mempunyai banyak macam dan
kegunaannya dalam meningkatkan kualitas tubuh yang sehat, contohnya;
selalu sehat, dimana olahraga tersebut mempunyai banyak macam dan
kegunaannya dalam meningkatkan kualitas tubuh yang sehat, contohnya;
Jogging : Memperlancar peredaran darah keseluruh tubuh.
² Hipotesis
Hipotesis adalah merupakan kebenaran sementara yang perlu diuji kebenarannya
oleh karena itu hipotesis berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji
kebenaran suatu teori. Jika hipotesis sudah diuji dan dibuktikan kebenaranya,
maka hipotesis tersebut menjadi suatu teori. Jadi sebuah hipotesis diturunkan
dari suatu teori yang sudah ada, kemudian diuji kebenarannya dan pada akhirnya
memunculkan teori baru.
oleh karena itu hipotesis berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji
kebenaran suatu teori. Jika hipotesis sudah diuji dan dibuktikan kebenaranya,
maka hipotesis tersebut menjadi suatu teori. Jadi sebuah hipotesis diturunkan
dari suatu teori yang sudah ada, kemudian diuji kebenarannya dan pada akhirnya
memunculkan teori baru.
contoh: Hipotesis 0 dan Hipotesis Alternative
· Hipotesis nol mengandung arti tidak ada pengaruh, tidak ada interaksi,
tidak ada hubungan, atau tidak ada perbedaan.
tidak ada hubungan, atau tidak ada perbedaan.
· Hipotesis alternative adalah pernyataan operasional dari hipotesis penelitian. Bila hipotesis alternatif berdasarkan teori maka disebut hipotesis deduktif. Tetapi bila hipotesis alternatif berdasarkan pengamatan disebut hipotesis induktif.
Contoh hipotesis nol (Ho) ; Tidak ada perbedaan kreatifitas antara anak yang
diberi keleluasaan dengan anak yang dikekang dalam keluarga.
diberi keleluasaan dengan anak yang dikekang dalam keluarga.
Contoh hipotesis alternative (Ha) ; Ada perbedaan kreativitas antara anak
yang diberi keleluasaan dengan anak yang dikekang dalam keluarga atau
Kreativitas anak yang diberi keleluasaan lebih tinggi daripada kreativitas
anak yang dikekang (hubungan positif) ; atau kreativitas anak yang dikekang lebih
tinggi daripada kreativitas anak yang diberi keleluasaan (hubungan negatif).
yang diberi keleluasaan dengan anak yang dikekang dalam keluarga atau
Kreativitas anak yang diberi keleluasaan lebih tinggi daripada kreativitas
anak yang dikekang (hubungan positif) ; atau kreativitas anak yang dikekang lebih
tinggi daripada kreativitas anak yang diberi keleluasaan (hubungan negatif).
² Postulat
Postulat adalah pernyataan yang diterima tanpa pembuktian dan dapat digunakan
sebagai premis pada deduksi. Ada yang menyamakan postulat dengan aksioma
sehingga mereka dapat dipertukarkan. Ada yang berpendapat bahwa ada harapan
bahwa pada suatu saat postulat dapat dibuktikan.
sebagai premis pada deduksi. Ada yang menyamakan postulat dengan aksioma
sehingga mereka dapat dipertukarkan. Ada yang berpendapat bahwa ada harapan
bahwa pada suatu saat postulat dapat dibuktikan.
contoh: Variabel Postulat
Atribut———————–|Objek
Kepemimpinan————>Manajer (orang )
Hasil belajar—————>Mahasiswa (orang)
Kebuasan——————->Singa (hewan)
Kekuatan——————- >Gajah (hewan)
² Persepsi
Persepsi adalah proses yang dilakukan individu dalam mengelola dan menafsirkan
kesan indra mereka dalam rangka memberikan makna kepada lingkungan mereka,
meskipun demikian apa yang dipersepsikan seseorang dapat berbeda dari
kenyataan obyektif.
kesan indra mereka dalam rangka memberikan makna kepada lingkungan mereka,
meskipun demikian apa yang dipersepsikan seseorang dapat berbeda dari
kenyataan obyektif.
contoh: Persepsi salah dan Persepsi benar
Pernyataan bahwa dalam rumus matimatika mempunyai bilangan ’2′ adalah Prima
si – A (Persepsi salah): bahwa nilai ’2′ adalah bukan Prima
si – B (Persepsi benar); bahwa ia setuju dengan suatu pernyataan tersebut
² Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan prosedur atau komponen yang saling berkaitan
satu dengan lainnya bekerja bersama sesuai dengan aturan yang diterapkan
sehingga membentuk suatu tujuan yang sama.
satu dengan lainnya bekerja bersama sesuai dengan aturan yang diterapkan
sehingga membentuk suatu tujuan yang sama.
contoh: Sistem bilangan
Bilangan positive (1,2,3,4…n)
Bilangan negtive (-1,-2,-3,-4…n)
Bilangan netral ( 0 )
² Refikasi
Refikasi adalah tereduksinya hubungan antar manusia karena menjadi
relasi alat produksi. Dalil dasar reifikasi adalah “penurunan” nilai relasi
manusia yang seharusnya hangat menjadi hubungan antar “manusia”
karena kepentingan ekonomi. Di dalam masyarakat modern persoalan ini
menjadi sedemikan akut sehingga kita merasa terasing dengan manusia yang lain.
relasi alat produksi. Dalil dasar reifikasi adalah “penurunan” nilai relasi
manusia yang seharusnya hangat menjadi hubungan antar “manusia”
karena kepentingan ekonomi. Di dalam masyarakat modern persoalan ini
menjadi sedemikan akut sehingga kita merasa terasing dengan manusia yang lain.
contoh: Analisa singkat
Kita terapkan refikasi dalam konteks kisah seorang pemuda yang berjalan- jalan
ke mall, maka di sebuah gerai makan siap saji, ia segera akan disambut ramah
seorang cewek seksi dengan senyum menawan. Pas setelah selesai makan,
kita susah mendapatkan senyum itu di pelataran parkir dari sang gadis seksi tadi,
kenapa karena hubunagn kita dengan cewek itu sebenarnya bukan relasi antar
manusia yang tulus tapi relasi alat produksi.
ke mall, maka di sebuah gerai makan siap saji, ia segera akan disambut ramah
seorang cewek seksi dengan senyum menawan. Pas setelah selesai makan,
kita susah mendapatkan senyum itu di pelataran parkir dari sang gadis seksi tadi,
kenapa karena hubunagn kita dengan cewek itu sebenarnya bukan relasi antar
manusia yang tulus tapi relasi alat produksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar