Minggu, 05 Januari 2014

MASYARAKAT PERKOTAAN DAN MASYARAKAT PEDESAAN


MASYARAKAT PERKOTAAN DAN MASYARAKAT PEDESAAN
  • Pengertian Masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang 
membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian 
besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. 
Kata “masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. 
Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan
antar entitas-entitas.
Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu 
sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok 
orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Menurut Syaikh 
Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah 
masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. 
Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama 
mereka berdasarkan kemaslahatan. Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan 
cara utamanya dalam bermata pencaharian.
Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat 
pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, 
yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat 
industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari 
masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan
urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan 
masyarakat negara. Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti 
hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang 
berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara 
implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai 
perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.

Syarat-syarat Menjadi Masyarakat
1. Mematuhi aturan yang dibuat oleh negara
2. Mematuhi hak dan kewajiban sebagai masyarakat
3. Melindungi negara ditempat masyarakat tersebut bermukim
4. Menciptakan lingkungan yang tentram dan damai
  • Perbedaan Masyarakat Kota dan Desa
Mulanya masyarakat kota ialah masyarakat pedesaan, yang akhirnya masyarakat 
pedesaan tersebut terbawa sifat-sifat masyarakat perkotaan, dan melupakan 
kebiasaan sebagai masyarakat pedesaannya. Perbedaan masyarakat pedesaan dan 
masyarakat perkotaan, pada hakekatnya bersifat gradual. Perbedaan antara 
masyarakat desa dan masyarakat kota masing-masing punya karakteristik 
tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, 
struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang 
dikatakan “berlawanan” pula. Perbedaan ciri antara kedua sistem tersebut dapat 
diungkapkan secara singkat sebagai berikut:

  • Masyarakat Pedesaan : 
Menurut R. Bintarto :
Desa adalah perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, 
sosial, ekonomis politik, kultural setempat dalam hubungan dan pengaruh timbal 
balik dengan daerah lain

Menurut UU no. 5 tahun 1979 :
Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai 
kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang 
mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung dibawah Camat dan 
berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara 
Kesatuan Republik Indonesia.

  • Ciri-ciri Masyarakat Pedesaan
1. Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan.
2. Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status: Isolasi sosial, sehingga static.
3. Kesatuan dan keutuhan kultural; Banyak ritual dan nilai-nilai sacral.

Berikut ini ciri-ciri karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika 
dan budaya mereka yang bersifat umum :
1. Sederhana
2. Mudah curiga
3. Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
4. Mempunyai sifat kekeluargaan
5. Lugas atau berbicara apa adanya
6. Tertutup dalam hal keuangan mereka
7. Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
8. Menghargai orang lain
9. Demokratis dan religius
10. Jika berjanji, akan selalu diingat

Cara beradaptasi masyarakat desa sangat sederhana, dengan menjunjung tinggi 
sikap kekeluargaan dan gotong royong antara sesama, serta yang paling menarik 
adalah sikap sopan santun yang kerap digunakan masyarakat pedesaan.

Berbeda dengan karakteristik masyarakat perkotaan, masyarakat pedesaan lebih 
mengutamakan kenyamanan bersama dibanding kenyamanan pribadi atau 
individu. Masyarakat perkotaan sering disebut sebagai urban community.

  • Masyarakat Kota
Kota merupakan kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh kumpulan 
rumah-rumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas 
untuk mendukung kehidupan warganya secara mandiri.
Pengertian "kota" sebagaimana yang diterapkan di Indonesia mencakup pengertian 
"town" dan "city" dalam bahasa Inggris. Selain itu, terdapat pula kapitonim "Kota
yang merupakan satuan administrasi negara di bawah provinsi. Artikel ini 
membahas "kota" dalam pengertian umum (nama jenis, common name).

Kota dibedakan secara kontras dari desa ataupun kampung berdasarkan ukurannya, 
kepadatan penduduk, kepentingan, atau status hukum. Desa atau kampung 
didominasi oleh lahan terbuka bukan pemukiman.

  • Ciri-ciri Masyarakat Kota :
1. Perilaku heterogen; Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri 
dan kelembagaan.                                                  
2. Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi; Mobilitas sosial, 
sehingga dinamik
3. Kebauran dan diversifikasi cultural: Birokrasi fungsional dan nilai-nilai secular.
4. Individualisme.

Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu:
1. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan 
di desa. Masyarakat kota hanya melakukan kegiatan keagamaan hanya bertempat 
di rumah peribadatan seperti di masjid, gereja, dan lainnya.

2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung 
pada orang lain

3. Di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, karena perbedaan 
politik dan agama dan sebagainya.

4. Jalan pikiran rasional yang dianut oleh masyarkat perkotaan.

5. Interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan pribadi 
daripada kepentingan umum.

Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan 
antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan perbedaan yang ada mudah 
mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu
masyarakat dapat disebut sebagi masyarakat pedeasaan atau masyarakat perkotaan.

Ciri ciri tersebut antara lain :
1)jumlah dan kepadatan penduduk
2)lingkungan hidup
3)corak kehidupan social
4)stratifiksi social
5)mobilitas social
6)pola interaksi social
7)solidaritas social
8)kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional.

Hal tersebutlah yang membedakan antara karakteristik masyarakat perkotaan 
dan pedesaan, oleh karena itu, banyak orang-orang dari perkotaan yang pindah ke 
pedesaan untuk mencari ketenangan, sedangkan sebaliknya, masyarakat pedesaan 
pergi dari desa untuk ke kota mencari kehidupan dan pekerjaan yang layak untuk 
kesejahteraan mereka.


Sumber :

Wikipedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar