Integration Testing
1. Top-down test
2. Bottom-up test
3. Regression test
Kapan dan contoh integration testing dilakukan top-down
test?
Pengujian Top-Down merupakan bagian integral dari proses
pengembangan Top-Down dengan proses pengembangan dimulai dengan komponen
tingkat tinggi berjalan kebawah menelusuri hierarki komponen . program
dinyatakan sebagai satu komponen abstrak dengan sub-komponen direpresentasikan
dengan stub (potongan). stub memiliki interface yang sama dengan komponen
tetapi fungsionalitasnya sangat terbatas. Setelah komponen tingkat paling atas
deprogram dan diuji , sub-komponennya diimplementasi dan diuji dengan cara yang
sama. Proses ini berlanjut sampai komponen tingkat paling bawah diimplementasi.
Seluruh sistem dengan demikianlah telah diuji.
Untuk proses pengujiannya sendiri top-dwon test dilakukan
dari tahap awal pllaning sampai dengan selesai atau Operation and maintenance.
Contohnya :
Pilihan path (jalur) utama dapat secara acak dan tergantung
spesifikasi aplikasi.
Pada contoh dipilih path sebelah kanan yaitu modul M1, M2,
M5 yang akan dipadukan pertama. Berikutnya M8 (jika diperlukan M2 juga dapat)
atau M6 yang akan dipadukan. Selanjutnya path pusat dan sebelah kiri
dikerjakan. Breadth first integration akan memadukan seluruh modul yang
sejajar. Dari contoh diatas modul M3, M4 (yang digantikan dengan S4) yang akan
dipadukan, berikutnya M1, M5, M6, dan seterusnya.
1. Modul utama digunakan sebagai test driver dan stub yang
menggantikan seluruh modul yang secara langsung berada di bawah control modul.
2. Tergantung kepada perpaduan yang dipilih (depth atau
breadth) subordinat stub diganti atau dipindahkan dengan modul yang sebenarnya.
3. Uji coba dilakukan selama masing-masing modul dipadukan.
4. Pada penyelesaian masing-masing uji coba stub yang lain
dipindahkan dengan modul sebenarnya.
5. Uji coba regression yaitu pengulangan uji coba untuk
mencari kesalahan-kesalahan lain yang mungkin timbul.
Proses yang dimulai dari langkah nomor 2 akan berulang
hingga seluruh struktur program selesai dibuat. Diaumsikan pendekatan depth
first yang dipergunakan dan sebagian melengkapi struktur s7 yang berikut akan
digantikan dengan modul yang berhubungan m7. M7 sendiri menpunyai stub yang
akan digantikan dengan modul yang berhubungan. Yang paling penting setiap
terjadi pergantian, uji coba harus dikerjakan untuk menperifikasi interface.
Strategi top down intergration akan menverifikasi control utama dan keputusan pada
saat proses uji coba. Pada struktur program yang dibuat dengan baik keputusan
akan dikerjakan pada tingkat atas hierarki. Jika pendekatan dept first
integration dipilih fungsi-fungsi yang melengkapi perangkat lunak harus
dilengkapi dan dipertunjukkan. Fungsi stub adalah untuk menggantukan modul pada
tingkat yang paling bawah yang diujicobakan.
Integration
Testing (kel.4)
Top-down
test
Bottom-up
test
Regression
test
Kapan
dan berikan contoh melakukan Bottom-up Test ?
Jawab
:
Strategi
ini digunakan jika, modul level bawah di buat (coding), di test, dan
diintegrasikan sebelum modul level atas di buat. Bottom-up test ini dilakukan
setelah semua program telah jadi/dibuat terlebih dahulu barulah dilakukan test
untung mengujinya.
Contohnya
yaitu bila kita membuat program seperti sebuah website, dimulai dari Planning,
Control, Design, Coding, Testing, Operation and maintenance tetapi kita belum
melakukan testing setelah programnya selesai atau sudah jadi, barulah kita
melakukan testing dengan menggunakan bottom-up test.
makasih banyak atas infonya
BalasHapus