Minggu, 05 Januari 2014

KEMISKINAN


 KEMISKINAN

Pengertian kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk 
memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, 
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat 
pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan 
pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami 
istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya 
dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut 
ilmiah yang telah mapan.

  • Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
A. Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan 
sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam 
arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.

B. Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, 
ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. 
Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup 
masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.

C. Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna 
“memadai” di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan 
ekonomi di seluruh dunia.

  • Ciri-ciri manusia yg berada di bawah kemiskinan
Mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Tidak memiliki faktor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan, Dll.
2. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan 
kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha.
3. Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat SD.
4. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas.
5. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.

  • Kemiskinan menurut pendapat umum dapat dikategorikan ke dalam 3 kelompok :
1. Kemiskinan yang disebabkan aspek badaniah atau mental seseorang.
Pada aspek badaniah, biasanya orang tersebut tidak bisa berbuat maksimal 
sebagaimana manusia lainnya yang sehat jasmani. Sedangkan aspek mental, biasanya 
mereka disifati oleh sifat malas bekerja dan berusaha secara wajar, sebagaimana 
manusia lainnya.

2. Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam.
Biasanya pihak pemerintah menempuh dua cara, yaitu memberi pertolongan sementara 
dengan bantuan secukupnya dan mentransmigrasikan ke tempat hidup yang lebih layak.

3. Kemiskinan buatan atau kemiskinan struktural.
Selain disebabkan oleh keadaan pasrah pada kemiskinan dan memandangnya sebagai 
nasib dan takdir Tuhan, juga karena struktur ekonomi, sosial dan politik.
  • Kemiskinan Indonesia Semakin Kronis
Bangsa Indonesia perlu mewaspadai kondisi kemiskinan yang terjadi saat ini. Walaupun
secara statistik tahun 2012 terjadi penurunan kemiskinan menjadi 28,59 juta orang atau 
11,6 persen, secara kualitas kemiskinan justru mengalami involusi dan cenderung 
semakin kronis.

Hal itu dilontarkan anggota Kaukus Ekonomi Fraksi PDI Perjuangan, Arif Budimanta, 
saat menghubungi Kompas, Kamis (3/1/2013). Menurut Arif, hal itu ditunjukkan oleh 
semakin meningkatnya indeks keparahan kemiskinan, terutama di wilayah pedesaan 
yang meningkat hampir dua kali lipat selama tahun 2012.

"Badan Pusat Statistik mencatat, indeks keparahan pada Maret 2012 sebesar 0,36. 
Padahal, pada September 2012 menjadi 0,61. Kenaikan indeks ini menunjukan dua hal, 
yaitu semakin melebarnya kesenjangan antarpenduduk miskin dan, juga, semakin 
rendahnya daya beli dari masyarakat kelompok miskin karena ketidakmampuan mereka 
memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup sampai dengan batas pengeluaran garis 
kemiskinan yang hanya sebesar Rp 259.520 per bulan," paparnya.

Kondisi penduduk miskin di wilayah pedesaan yang semakin parah ini, tambah Arif, 
diakibatkan karena tingginya tingkat inflasi wilayah pedesaan, yakni 5,08 persen, jika 
dibandingkan dengan inflasi nasional sebesar 4,3 persen selama tahun 2012.

"Inflasi di pedesaan yang tinggi disumbangkan oleh kenaikan harga-harga bahan makanan, 
makanan jadi, perumahan, sandang, dan kesehatan. Sementara, di sisi lain, kenaikan upah 
yang diterima buruh tani ataupun buruh hanya antara 1 persen dan 3 persen dalam tahun 
2012. Tidak seimbangnya antara kenaikan upah yang diterima dan kenaikan harga 
kebutuhan dasar tersebut menjadi salah satu penyebab keadaan kemiskinan di Indonesia 
tak berubah banyak dari waktu-ke waktu," ungkapnya.

Menurut Arif, selama delapan tahun penduduk miskin hanya berkurang rata-rata 7,51 juta 
setiap tahun. Dia menyarankan, untuk mempercepat penurunan kemiskinan, kebijakan 
penanggulan kemiskinan harus dirumuskan ulang.

"Pencapaian swasembada pangan yang diprioritaskan untuk wilayah pedesaan adalah kata 
kunci yang harus dilakukan segera. Pemerintah harus memberikan prioritas yang lebih 
kepada petani, terutama dengan melalui program intensifikasi yang bersifat menyeluruh 
dan tak partikulatif. Ini harus dimulai dari pengembangan riset dan teknologi yang berbasis 
pertanian pangan, pengembangan infrastruktur pertanian, insentif kepada petani, sampai 
dengan program industrialisasi perdesaan," tuturnya.

Ditambahkan, dengan pencapaian swasembada pangan, pemerintah dapat lebih mudah 
menjaga stabilistas harga pangan. "Stabilitas harga pangan yang terkendali akan 
mempercepat proses penurunan kemiskinan karena orang miskin 73,5 persen 
pengeluarannya dipergunakan untuk membeli bahan makanan," ucapnya lagi.

Sumber :
http://www.tugasku4u.com/2013/06/pengertian-kemiskinan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar